HPK taruh disini
Masyarakat dihebohkan dengan terdapatnya cacing di dalam makanan kemasan ikan kaleng makarel. Bagaimana penyebaran dan bahaya cacing parasit ini jika termakan manusia?
Parasit anisakis simplex adalah genus nematoda parasit yang menyerang ikan dan mamalia laut. Cacing tersebut juga dapat menyerang manusia yang memakan ikan mentah dan menyebabkan penyakit anisakiasis.
Dalam beberapa kasus tubuh dapat menghasilkan imunoglobulin-e untuk melawan parasit ini dan memicu reaksi alergi seperti anafilaksis.
Cacing anisakis menyerang beberapa inang sepanjang masa hidupnya. Telur cacing ini menetas di air laut dan larvanya dimakan oleh krustasea. Krustasea yang terinfeksi lalu dimakan oleh ikan atau cumi-cumi dan kemudian cacing ini masuk ke dalam dinding usus inangnya.
Setelah ikan yang terinfeksi dimakan oleh mamalia laut seperti paus, anjing laut, atau lumba-lumba, cacing ini akan menyelesaikan siklus hidupnya di dalam tubuh inang tersebut. Mereka akan masuk ke dalam usus inang, bereproduksi, dan mengeluarkan telurnya ke air laut lewat tinja inangnya.
Usus mamalia laut mirip dengan manusia, sehingga spesies anisakis juga dapat menyerang manusia yang memakan ikan mentah yang disebut penyakit anisakiasis.
Penyakit yang dipicu oleh cacing tersebut dapat dicegah dengan memasak pada suhu yang melebihi 60 derajat celcius atau dengan membekukannya. Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar semua ikan dan kerang yang dimakan mentah dibekukan pada suhu -35 derajat celcius atau lebih rendah selama 15 jam atau dibekukan pada suhu -20 derajat celcius atau lebih rendah selama tujuh hari.
Video Editor: Alvian Surya
Masyarakat dihebohkan dengan terdapatnya cacing di dalam makanan kemasan ikan kaleng makarel. Bagaimana penyebaran dan bahaya cacing parasit ini jika termakan manusia?
Parasit anisakis simplex adalah genus nematoda parasit yang menyerang ikan dan mamalia laut. Cacing tersebut juga dapat menyerang manusia yang memakan ikan mentah dan menyebabkan penyakit anisakiasis.
Dalam beberapa kasus tubuh dapat menghasilkan imunoglobulin-e untuk melawan parasit ini dan memicu reaksi alergi seperti anafilaksis.
Cacing anisakis menyerang beberapa inang sepanjang masa hidupnya. Telur cacing ini menetas di air laut dan larvanya dimakan oleh krustasea. Krustasea yang terinfeksi lalu dimakan oleh ikan atau cumi-cumi dan kemudian cacing ini masuk ke dalam dinding usus inangnya.
Setelah ikan yang terinfeksi dimakan oleh mamalia laut seperti paus, anjing laut, atau lumba-lumba, cacing ini akan menyelesaikan siklus hidupnya di dalam tubuh inang tersebut. Mereka akan masuk ke dalam usus inang, bereproduksi, dan mengeluarkan telurnya ke air laut lewat tinja inangnya.
Usus mamalia laut mirip dengan manusia, sehingga spesies anisakis juga dapat menyerang manusia yang memakan ikan mentah yang disebut penyakit anisakiasis.
Penyakit yang dipicu oleh cacing tersebut dapat dicegah dengan memasak pada suhu yang melebihi 60 derajat celcius atau dengan membekukannya. Food and Drug Administration (FDA) menyarankan agar semua ikan dan kerang yang dimakan mentah dibekukan pada suhu -35 derajat celcius atau lebih rendah selama 15 jam atau dibekukan pada suhu -20 derajat celcius atau lebih rendah selama tujuh hari.
Video Editor: Alvian Surya
